KPOP MAKES ME CRAZY

Menurut gue, cara terbaik untuk bisa mendapatkan pacar adalah cari yang sehobi dengan kita. Dengan begitu kita akan lebih mudah berkomunikasi. Tapi bagi gue ini mustahil di lakukan

Ketika kelas dua SMP, setiap istirahat makan siang, gue selalu menyempatkan diri untuk menonton film yang sudah gue download sebelum tidur. Seperti biasa, gerombolan cewe-cewe berkumpul di satu meja, handphone disandarkan pada tumpukan buku paket dan volume speaker paling tinggi, bersiap menonton acara Running Man atau video klip

Iyan fans JKT 48 diajak Elsa untuk membuktikan kalo K-pop itu keren, karena Iyan selalu membicarakan hal-hal buruk soal Korea seperti muka plastik. Reaksi Iyan diawal sampai akhir video biasa saja. Sampai keesokannya di jam istirahat Iyan diam-diam menghampiri gue.

“Ram, ada yang cantik, sini” dia mengulurkan handphone  dari tangannya yang sedang menampilkan sebuah video.

“Apaan?” gue menghampirinya.

Iyan menjelaskan kalo itu adalah video klip nya Twice yang judulnya ooh-ahh yang dia tonton kemarin

“Menurut lu yang mana yang cantik?“

Gue jawab “dia” personil yang pake seragam sekolah lagi bersandar di tembok dengan zombie yang terhalang oleh pagar besi. Setelah gue tanyakan ke Iyan namanya adalah Tzuyu. Spontan aja milih dia enggak ada alasan khusus, yang menurut  gue dia cantik dan dia beda.

Beranjak kelas tiga dikantin sehat. Dengan satu buah gelas berisikan teh sisri yang sibuk di aduk-aduk. Gue melihat seorang perempuan yang dari mukanya tidak asing dari pandangan gue. Seakan-akan liat dia ada perasaan aneh yang  membawa gue dihari dimana gue nonton video itu. Dia mirip Tzuyu.

Asumsi gue untuk mencari cewe yang anti korea seketika hilang gitu aja gara-gara Nawa.

Bertemu dengan Nawa membuat gue harus keluar dari zona nyaman yang biasanya cuman tidur-tiduran, nonton , dan nangkep lalat. Sekarang yang gue lakukan adalah tidur - tiduran, nonton, nangkep lalat, dan ngeK-pop.

Nawa ini adalah K-poper kelas baja yang pengetahuannya soal Korea tuh udah selangit. Boyband favoritnya adalah BTS, personil favoritnya adalah Jeon Jungkook. Setiap ada yang menyebut namanya, gue langsung ngerasa mules karena mengingatkan gue dengan WC jongkok.

Jujur, gue enggak tau cara yang terbaik untuk ngedeketinnya gimana, gue cuma punya informasi kalo dia suka Korea. Gue minta lah kontak dia dari Ghani.

Memberanikan diri buat nge-chat  “wa…” udah gitu doang.

Pembukaan bodoh yang disampaikan untuk mengawali pembicaraan untuk orang yang lagi kita taksir. Gue berasumsi jangan-jangan tulisan “ wa…” itu dia menganggap prank wawawi wawawi wawawi wawawa OST-nya dari Rabbids Invasion.

Satu notif Line yang belum kebuka muncul satu jam kemudian, Nawa balas pesan gue. ”ada apa? mbb abis kuota”.

Kami berkenalan dan mengetahui kesukaan masing-masing, mengobrol biasa aja.

Ada pikiran yang mengganggu gue dengan rasa takut dan gelisah. Apa dia mau sama gue yang udah kaya lidi pedes ini? Apa dia udah punya pacar? Semua pikiran ini menghantui gue.

Gue enggak bisa tidur, gue mendengarkan lagu Boombayah, lagu yang gue tidak mengerti sama sekali, yang gue dengar cuma bom bayam.. yayayay bom bayam.. hiyaa hiyaa hiyaa bom bom bang bom bom bang oppaiii. Terdengar seperti abang sayur telanjang dada yang lagi ngelemparin bayam ke ibu-ibu komplek 

Semakin dekat jarak diantara kita, maka semakin rumit juga tantangan yang diberikan.

Ghani ngasih tau kalau ulang tahunnya sebentar lagi, gue yang bingung sendiri apakah orang yang baru kenal harus ngasih kado? Dara cerita kalau Nawa lagi seneng banget ngobrolin soal album terbarunya BTS.

Segeralah gue mencari dari Olshop semakin mencari semakin bingung, banyak macam-macamnya, gue pilih lah yang ada Jungkooknya, maka masalah perkadoan ini telah selesai.

Semakin mendekati hari ulang tahun, Apa jalan yang gue lewatin ini benar? Apa gue akan berhasil jadian sama Nawa? Jika berhasil, apa gue bisa ngejalanin bareng dengan banyaknya perbedaan ini. Tapi gue optimis berhasil hari ini dan bahagia.

Gue segera mengambil kado yang akan gue sembunyiin dibalik baju gue, dan semoga aroma badan yang akan nempel di kado enggak bikin dia pingsan.

Kami sampai duluan. Tak lama kemudian mereka juga sampai. Dalam situasi ini gue terlihat gembel sekali, baju keringetan, muka berminyak, badan bau limbah, membuat gue memikirkan akan terjun dari kelas dilantai dua, tapi enggak jadi, gue enggak mau mati dengan bau badan. Dara dan Ghani memisahkan diri meninggalkan kami berdua.

“Wa… Happy Birthday” kata gue gugup.

“Hah... Iya makasih”

Sambil tangan gue menjulurkan “Semoga yang di wish-in akan ter wish kan.” terdapat dorongan dari dada gue buat nyatain sayang ke dia.

”Wa… aku..” gue diem sebentar tidak melanjutkan kalimat, gue merasa ini kecepetan dan hubungan gue harus lebih deket lagi dan ini permulaan yang oke buat makin deket. ”aku ke kelas dulu” gue melanjutkan.

Perasaan lega dan bahagia campur jadi satu. Gue yakin dengan ini gue makin deket dan bisa mengenal satu sama lain sampai suatu hari gue bisa nembak dia. Gue juga jadi inget Dara pernah bilang ke gue buat ngasih jarak waktu buat kenal sama dia.

Gue pulang dengan sejahtera.

Malamnya seperti biasa gue curhat ke Dara soal perkembangan gue.

“Kira-kira Nawa bakal mau ga ya ke gue? :D “ gue sebatas iseng dengan mengharapakan jawaban yang positif.

”Maaf banget, dia bilangnya gak bisa”

Dengan berpura-pura kalem padahal udah ngejerit-jerit “ wkwk sudah kuduga”

Sampai kelulusan pun gue belum nembak dia dan udah jelas hasilnya gimana

Gue inget waktu dia ujian praktek seni budaya, gue sengaja memilih tempat paling depan supaya bisa liat dia dari deket. Gue inget kita sering ngomongin musik dari lokal sampai luar negeri. Gue inget keluar kelas duluan supaya gue bisa liat dia di pintu gerbang. Gue inget kalau gue ngasih hadiahnya kelamaan sepuluh hari.

Gue tidak tau alasan dia kenapa nolak gue mentah-mentah. Setelah apa yang dilakukan dan apa yang di dapatkan. Gue anggap itu kalo dia tidak mau lagi berhubungan dengan gue.

Setahun berlalu, sebuah reuni kecil-kecilan dalam sebuah acara buka bersama, kami bertemu. Dengan pikiran belum terbebas mengapa dia pergi. Mungkin ini saatnya gue untuk tau.

“Alesan lu enggak suka gue kenapa?”

“Hah cius nanya gitu?:v” Nawa tertawa kecil

Gue jawab “cius”

Suasana antara kami berdua berubah menjadi serius seakan-akan hanya kami berdua. Raut wajahnya terlihat mengerucut.

”Aku belum move on waktu itu tuh, niat membuka hati, asli inimah tadinya. Tapi masi belum move on. Sampai detik ini pun. Kaya apa ya deket sama orang lain tuh, hati belum terbuka kaya mengganjal"

Gue memaklumi bahwa benar seseorang akan berat membuka hati jika belum bisa melupakan orang yang disayang di masa lalu, yang berarti itu adalah patah hati terhebatnya. Nawa merasa ingin merasakan kebebasan dari bayangan seseorang di masa lalu dan di coba dengan gue, Namun, gue ternyata bukan kunci yang tepat untuk dia menjadi bebas.

Tepat pukul sepuluh gue pulang ke rumah. Memutar lagu ooh-ahh nya Twice. Lagu yang memulai segalanya ketika gue bertemu Nawa. Gue masih ingat kata-kata Tzuyu di video clipnya saat awal-awal dia muncul ”I’m waiting for someone who can make me feel something like never before” lirik seakan berbicara. Gue menunggu orang yang tepat yang bisa membuat gue terbebas dari kesepian. Nawa menunggu orang yang tepat yang bisa membuat dia terbebas dari yang namanya masa lalu. Gue baru mengerti kalo gue gak perlu berubah dari diri gue yang sebenarnya untuk jatuh cinta pada orang. Lagu tersebut terdengar udah hampir selesai, tapi semakin lama gue denger semakin asing ditelinga gue.

Mungkin ini yang disebut patah hati terhebat.

 

 

 

 

 

 

  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBELUM TIDUR

SERBA - SERBI MENJADI ORANG YANG MEMBOSANKAN

DO PEOPLE THINK ONLY ABOUT LOVE IN THEIR WHOLE LIFE?