STALKING



Sudah hampir satu semester aku tidak melihatnya. Yang ku maksud di sini adalah aku tidak lagi melihatnya dalam timeline instagramku. Aku berada di tempat yang sangat jauh darinya. Setelah nomor whatsappku sudah tidak ada lagi di handphonenya, aku hanya bisa melihatnya dari akun keduaku.

Aku ingin meminta maaf kepadanya. Aku tau ketika aku belum pindah, dia telah berkali-kali berdiri di depan rumahku. Namun, setiap kali pembantuku memberi tahu kalau aku ada tamu, aku hanya bisa bilang “Gw udah gak bisa”. Bisa ku sadari, itu salah. Kini entah dimana dia sekarang, aku hanya berharap dia baik-baik saja. Cowo yang selalu ada bersamaku, saat itu. Andaikan aku tidak melakukannya, pasti kami masih sering jalan berdua. 

Pacarku yang sekarang memang brengsek, dia bajingan. Mengapa aku bisa memilih dia? Apa yang telah merasuki tubuhku? Benar kata orang, penyesalan memang datang terlambat. Aku harap pacarku yang kini menjadi mantan, mati saja. Aku hanya ingin dia, seorang.

Dimana dia yang selalu ada bersamaku? GUE KANGEN ELO BANGKE…

Kegiatanku saat ini hanyalah stalking, stalking, dan stalking. Entah sudah hari keberapa DM ku tidak dibalas-balas. Padahal saat itu dia selalu update hasil foto-fotonya, bahkan dia pernah membuat video pendek tentangku. Tetapi sekarang postingannya kosong, hanya ada tulisan 'Belum Ada Postingan'. Aku tidak melihat apa-apa lagi dari akunnya. 

Hari sudah larut, tugas makalah sebentar lagi selesai. Aku merasa kesal anggota kelompokku hanya iya-iya saja, pesan whatsapp group dariku saja jarang dibalas. Mungkin senyum darinya cukup menenangkanku dan kuyakin itu belum akan terjadi. Ah elah... Hatiku panas, kepalaku berat, mataku lesu, kuayunkan handphoneku ke udara berharap ketika menghantam lantai akan meredamkan amarahku.

*Dering handphone berbunyi

Aku terkejut mendengar notifikasi handphoneku. Orang aneh mana yang nge-chat gue jam 2 pagi. Gue scroll kan, pengen gue maki-maki tuh orang. Tapi kok namanya gak asing, iya nama orang yang nge-chat gue gak asing lagi, gue kenal banget sebanget bangetnya banget. Mataku cerah, hati mendadak deg degan. Ternyata dia, dia yang selama ini aku tunggu kabarnya, tiba-tiba membalas DM Instragramku. Ku baca pesannya.

Him: Maaf, kini aku bisa melupakanmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBELUM TIDUR

SERBA - SERBI MENJADI ORANG YANG MEMBOSANKAN

DO PEOPLE THINK ONLY ABOUT LOVE IN THEIR WHOLE LIFE?