12. RAGU

 



Punya keraguan dalem diri menurut gue wajar sih. Lo boleh meragukan apapun yang ada di dunia ini. Lo boleh meragukan pacar lo yang sering ilang. Lo boleh meragukan temen lo yang sering dateng kalo ada butuhnya doang. Lo boleh meragukan tukang mie ayam yang di saku celananya ada HT. Bahkan lo boleh meragukan diri sendiri. Gapapa, menurut gue itu wajar.

Ragu bisa berarti ada perasaan kurang yakin sama apa yang hati lo mau. Ada dilemma di situ, di satu sisi lo bilang “Oke ayo” tapi di sisi lain hati lo juga bilang “yakin ga ya?” Banyak pikiran yang muncul.

“Apa ini yang gue mau?”

“Bisa gak ya?” 

“Pengen sih, tapi…”

Ketika lo lagi ada di persimpangan itu, entah ingin lanjut atau engga. Pikirin baik-baik. Walaupun lo ragu, tapi lo memilih untuk terus maju, mungkin itu akan jadi hal yang lo syukuri nanti sambil bilang “Untung aja gue maju” Ketika lo milih untuk mundur dengan perasaan tidak ingin bertaruh mungkin lo akan bilang “Gue gak pengen ngambil resiko”

Semuanya tergantung pilihan lo sendiri. Gak ada yang salah dan gak ada yang benar. Lo yang menentukan, bertanggung jawablah setelahnya.

Tapi yang akan gue lakukan adalah gue memilih untuk terus maju. Iya gue tau, jalanan di depan itu gelap dan berkabut. Mungkin gue akan tersandung, mungkin gue akan masuk jurang, tapi mungkin gue akan sampai di tempat tujuan. Dan sebenernya, gue gak pengen punya penyesalan apa-apa sih. Setidaknya gue telah mencoba walaupun kalo nanti hasilnya gagal. Gue gak pengen stuck di sini aja. Iyaa, di sini tuh nyaman, aman, tentram. Tapi di sana ada tempat yang lebih dari ini. Dan perjalanannya memang berisiko. Rasa penasaran gue jauh lebih tinggi daripada gue ragu buat terus maju.

Eaaa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEBELUM TIDUR

SERBA - SERBI MENJADI ORANG YANG MEMBOSANKAN

DO PEOPLE THINK ONLY ABOUT LOVE IN THEIR WHOLE LIFE?