SATU KATA: SATU - KATA PENGANTAR
Selamat pagi, siang ini adalah malam yang spesial bagi gue.
Gue akan mencoba menulis ini sebagai kata pengantar.
Bentar, minum dulu.
Oke, udah.
Kaco, akhirnya kelar juga tulisan-tulisan ini. Sebenernya gue gak ada rencana untuk bikin project ini. Di suatu malam gue lagi ditengah-tengah ingin menulis. Laptop udah kebuka, Microsoft word siap bekerja, kopi dengan mug hello kitty ada di atas meja. Gue pandangin tuh laptop dalem-dalem sambil mengawang, mencoba mengingat pengalaman apalagi yang akan gue tulis. Terus gue liat di tembok ada satu notes kecil dengan tiga judul yang tertulis di sana. Seharusnya itu yang gue selesaikan duluan. Tapi mood-nya kenapa jarang ketemu. Akhirnya gue bengong.
Gue buka Instagram. NGL lagi ngetren banget sekarang. Ngirim kalimat-kalimat anonymous. Apaan sih norak (pikir gue dalem ati) sampe akhirnya gue ikutan bikin. Gue pikir pada awalnya akan banyak pesan yang membuat gue dapet sapaan dari followers gue yang sedikit itu atau kalimat yang bikin gue terenyuh pas baca. Tapi kenyataanya…
Berikut beberapa pesan anonymous yang masuk ke NGL gue.
- “Kenapa kalau kenapa itu kenapa, jawab”
- “Jadi gini… yaaa jadi gitulah pokoknya”
- “AWOKWOKWOK MALMING TAPHIEE Q G4L4U. H333LPPP”
- “Lololoo lolololi”
Ini kenapa yang ngirim pesan kek beginian semua sih. H33LPPP C4P3 BgT. AWIKWOK.
Terus gue kepikiran sesuatu gitu kan “Kayanya seru dah, kalau ada yang nulis satu kata terus gue jadiin cerita utuh” Dengan begitu, gue buka secara resmi SATU KATA: SATU. Tepuk tangan.
Prokk…prokkk…prokkk (jadi kek pa tarno)
Satu Kata: Satu menghabiskan waktu sekitar 22 hari. Yeup hampir sebulan, sejak gue update di instastory tanggal 5 Agustus 2022 sampai kata pengantar ini gue tulis di tanggal 27 Agustus 2022. Tapi itu gak setiap hari gue tulisin juga. Ada beberapa hari yang terpotong karena mengharuskan gue untuk ke Bandung karena urusan kuliah, dan juga nonton konser Summerlane, dan juga jalan-jalan, dan jalan-jalan lagi (Perasaan kerjaan gue maen mulu yak?)
Sedikiti demi sedikit gue cicil kalimat demi kalimat, judul demi judul. Gue menulis ini kebanyakan di kamar gue. Tapi beberapa cerita gue tulis di Bandung, di kosannya si Agip, pake laptopnya dia. Salah satunya yang berjudul ‘Hantu’ Siangnya kejadian, malemnya langsung gue tulis.
1 kata, 22 hari, 15 judul, 8561 kata. Satu Kata: Satu, selesai.
Terima kasih untuk kalian yang telah membaca. Terima kasih juga buat @riskafauziyah_ yang jadi editor. Berawal dari keisengan gue sampai akhirnya jadi senyum-senyum sendiri waktu baca keseluruhan ceritanya. Semoga lo yang baca lebih tau tentang pikiran gue. Cerita hidup gue yang gue tau dan cerita hidup gue yang lo tau adalah dua hal yang berbeda. Cerita ini bukan gue. Tapi cerita ini gue yang tulis. Ke-lima-belas-cerpen yang telah gue tulis, berdasarkan pikiran gue yang saat itu. Dan pikiran orang terus tumbuh setiap waktunya. Maka dari itu, pikiran gue saat itu udah gak relevan lagi dengan pikiran gue yang sekarang.
Sekali lagi gue mengucapkan terima kasih ke kalian semua yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca ini. Gue berterima kasih juga kalau lo semuanya baca secara berurutan. Mungkin ada yang kecewa, mungkin ada yang ngakak juga. Gue membuat ini dengan gaya komedi tentunya. Mungkin hal pait di masa lalu akan jadi bahan tertawaan kita di masa depan, asoy. Terakhir, gue harap gak cuman terhibur, tapi semoga lo bisa mengambil sesuatu dari sana.
-Ram Farissy, si paling banyak circle se-jagat raya.

Komentar