BENAR & SALAH
June 17, 2022
Kenapa sih orang dengan segitu mudah menentukan mana yang
baik dan mana yang buruk? Dengan pendapat mereka masing-masing tanpa mengenal
apa yang sebenernya terjadi langsung memberikan penegasan bahwa itu salah. Pun
sebaliknya apa yang mereka lihat, sekilas seperti benar, tapi kalo lo perhatiin
baik-baik itu kan bisa aja salah. Ini bisa dari apapun juga yang bisa dibenar
atau salahkan.
Gue sering merasa heran akan hal itu. Kok bisa sih orang
segitu jahatnya ngatain orang yang padahal belum tentu dia bersalah. Contohnya
trending dari thread di twitter bahwa ada tuduhan orang tersebut melakukan
tindakan pelecehan seksual secara fisik yang terjadi beberapa tahun yang lalu.
Semua orang ngomongin, media-media berseliweran membesarkan informasi tersebut,
ramai lah kolom komentar orang yang dituduh tersebut di media sosialnya. Dari
makian sampai mendoakan yang gak bener. Dari yang terkait sama konfliknya
sampai yang gak ada hubungannya sama sekali. Bayangin, ade sama emaknya yang
gak salah apa-apa ikut kebawa makian orang-orang di komentarnya. Dan ini baru
tuduhan cuy, belom ada bukti sebener-benernya bukti kalau itu benar, hanya
cerita thread dari twitter. Kalaupun jika benar terjadi pelecehan tersebut, gak
semena-mena orang ngomong apapun seenak jidat mereka dong.
Manusia-manusia ini suka banget membedakan dunia cuman hitam
sama putih doang. Manusia yang suka menyimpulkan bahwa itu adalah benar dan itu
adalah salah. Manusia yang menurut pandangan dia adalah benar dan pandangan
orang lain itu salah. Keyakinan manusia itu dalam hatinya benar adanya tanpa
memikirkan apa keyakinan dari orang lain juga. Simpelnya adalah contoh dari
angka 6 dan 9. Jika diliat dari satu sisi, benar itu adalah angka 6. Tapi kan
bukan berarti kalau di sisi lain juga 6 dong, bisa juga 9 kan. Apa yang lo liat
dan yakin itu benar bukan berarti apa yang orang lain liat itu jadi salah.
Sering menyimpulkan sesuatu secara cepat tanpa pikir
panjang, kemudian main hakim sendiri, sampai pelaku yang belum ditindak lanjuti
kebenarannya itu jadi dirugikan, kan bahaya juga. Gimana kalo setelah itu dia
mati dan terbukti gak bersalah? Mau ditaro dimana muka lo? Comberan?
Coba deh bagi yang merasa dunia itu cuman lo bedakan sama
hitam dan putih doang. Coba lo bayangin dari sudut pandang yang lain. Pandangan
yang bukan lo yakinin. Gimana rasanya ada di posisi orang itu. Gue yakin pasti
apa yang lu yakinin benar, belum tentu benar juga di keyakinan orang lain. Lo
boleh merasa benar, tapi jangan lu mengambil kesimpulan bahwa orang lain itu
salah. Cukup jalanin dengan apa yang lu yakinin itu adalah putih. Dan orang
lain punya putihnya masing-masing. Terus walaupun lo putih, bisa jadi ada yang
lebih putih dari lo. Jadi, menurut gue walaupun lo udah yakin itu benar, coba
lo dengerin orang lain dan jangan besar kepala, siapa tau pendapat orang lain
itu lebih benar dari pendapat lo.
Kesimpulannya adalah yang hitam belum tentu hitam dan yang
putih belum tentu putih. Pandangan lo mungkin apa yang lo lihat adalah benar.
Pandangan orang lain yang mereka lihat juga bisa benar. Gak perlu lo
repot-repot ngehakimin orang yang belum tentu dia jahat. Walaupun dia terbukti
jahat, bukan berarti lo seenaknya ngelakuin apa yang lo mau ke orang itu. Ngapain?
Buang-buang energy, buang-buang waktu. Daripada lo ngomong berdasarkan
kesotoyan lu dan ujung-ujungnya bisa aja salah, mending lo diem.
Komentar